HAL-SEL:MEDIAMALUT.ID – Upaya pelestarian bahasa daerah di Halmahera Selatan mendapat perhatian serius. Bupati Halmahera Selatan, Hasan Ali Bassam Kasuba, secara resmi membuka kegiatan Gebyar Berbahsan Bacan yang digelar oleh Hegos Entertainment, Senin (15/09). Hadir mendampingi, Sulatan Bacan Irsyad Maulana Sjah, Wakil Bupati Halsel Helmu Umar Muksin, perwakilan Balai Bahasa Maluku Utara, serta unsur Forkopimda.
Dalam sambutannya, Bupati Bassam memberikan apresiasi tinggi kepada penyelenggara yang telah menjemput bola dalam program revitalisasi bahasa daerah, khususnya Bahasa Bacan dan Bahasa Makian. Ia menegaskan, Pemerintah Daerah mendukung penuh setiap inisiatif masyarakat maupun komunitas yang berupaya menjaga warisan budaya melalui jalur pendidikan, kesenian, dan kegiatan kreatif.
“Bahasa daerah adalah identitas, jati diri, sekaligus aset kebudayaan yang harus kita jaga bersama. Untuk generasi akan datang Pemerintah daerah membuka ruang seluas-luasnya bagi komunitas dan lembaga pendidikan untuk menjadikan bahasa daerah bagian dari kurikulum muatan lokal maupun melalui kegiatan kreatif seperti festival bahasa, lomba, hingga karya seni,” tegas Bupati Bassam.
Sulatan Bacan, Irsyad Maulana Sjah, dalam kesempatan yang sama juga menyampaikan apresiasinya. Menurutnya, kegiatan ini menjadi ruang penting bagi generasi muda untuk mencintai dan menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, pihak penyelenggara Hegos Entertainment Muaz Iskandar Alam. S. Sos dalam laporannya menyebutkan bahwa Gebyar Berbahsan Bacan diikuti lebih dari 100 peserta dari berbagai kalangan. Ragam lomba yang dipertandingkan antara lain baca puisi berbahasa Bacan, pidato, stand up comedy, hingga menyanyi dengan menggunakan bahasa Bacan.
Kegiatan ini tidak hanya menghadirkan suasana kompetisi, tetapi juga menjadi media edukasi yang menyenangkan bagi generasi muda dalam mempraktikkan bahasa daerah secara kreatif dan kontekstual.
Melalui Gebyar Berbahsan Bacan, Halmahera Selatan menunjukkan komitmen bahwa revitalisasi bahasa daerah bukan hanya tugas pemerintah, tetapi merupakan tanggung jawab kolektif seluruh masyarakat. Dengan metode dan gaya yang berbeda, bahasa daerah diyakini dapat terus hidup dan berkembang di tengah arus globalisasi. (Hs)
Komentar