JAKARTA:MEDIAMALUT.ID – Upaya transformasi ekonomi berbasis potensi lokal terus diperkuat Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan. Mengusung visi pembangunan agromaritim sebagai poros baru pertumbuhan kawasan timur Indonesia, Bupati Halmahera Selatan, Hasan Ali Bassam Kasuba, melakukan audiensi dengan Badan Bank Tanah di Jakarta, Rabu (30/07/2025).
Audiensi ini merupakan bagian dari langkah strategis Pemkab Halsel dalam membuka jalur kolaborasi kelembagaan lintas sektor guna mengakselerasi pengembangan kawasan ekonomi berbasis sektor unggulan daerah, khususnya pertanian, perikanan, peternakan, dan pemanfaatan wilayah pesisir.
Kunjungan tersebut diterima langsung oleh Deputi Perencanaan Strategis dan Pengadaan Tanah Badan Bank Tanah, Perdananto Aribowo, yang menyambut baik inisiatif pengembangan kawasan ekonomi agromaritim di wilayah Halmahera Selatan.
Menurutnya, pengembangan kawasan strategis ini sejalan dengan mandat kelembagaan Badan Bank Tanah sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2021, yakni menjamin ketersediaan tanah untuk pembangunan nasional, kepentingan sosial, hingga reforma agraria.
“Kami menyambut positif rencana ini dan siap berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah Halmahera Selatan. Sebagai tahap awal, akan disusun dan ditandatangani Nota Kesepahaman (MoU) sebagai dasar kerja sama resmi antara kedua belah pihak,” ujar Perdananto.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Bassam secara resmi menyampaikan proposal pengembangan lahan seluas 3.980,2 hektare yang terletak di Pulau Kasiruta, untuk dikembangkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Agromaritim. Kawasan ini dirancang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru berbasis pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.
“Pulau Kasiruta memiliki potensi luar biasa yang selama ini belum tergarap optimal. Dengan dukungan kelembagaan dari Badan Bank Tanah, kami menargetkan pembentukan kawasan agromaritim terpadu yang tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga membuka peluang kerja, investasi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelas Bupati Bassam.
Ia menegaskan bahwa konsep agromaritim yang ditawarkan tidak sekadar bersifat sektoral, melainkan dirancang dalam sebuah master plan kawasan terintegrasi, mencakup sektor pertanian kultural, perikanan tangkap dan budidaya, peternakan, hingga pemanfaatan pesisir sebagai simpul logistik dan pelabuhan agroindustri.
Langkah ini, menurut Bassam, merupakan bagian dari strategi pembangunan jangka panjang Halmahera Selatan yang bertumpu pada kedaulatan pangan, ekonomi biru, dan investasi hijau berbasis desa.
“Kami ingin memastikan bahwa pembangunan tidak hanya terjadi di pusat kota, tapi juga menjangkau pulau-pulau luar, pesisir, dan kawasan hinterland,” tambahnya.
Audiensi dengan Badan Bank Tanah menjadi tonggak penting dalam membuka akses dan kepastian hukum atas lahan yang akan dikelola secara legal dan produktif. Kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat lahirnya ekosistem ekonomi baru di Kasiruta, yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga inklusif terhadap masyarakat lokal. (Red)
Komentar