HAL-SEL:MEDIAMLAUT.ID – Bupati Halmahera Selatan, Hasan Ali Bassam Kasuba, adalah contoh nyata dari seorang pemimpin yang tidak hanya memiliki kekuatan dalam hal kepemimpinan, tetapi juga menunjukkan kelembutan hati dan kesantunan yang jarang ditemukan di kalangan pejabat publik.
Integritas dan moralitasnya yang tinggi membedakannya dari banyak pejabat di Maluku Utara dan mungkin di seluruh Indonesia. Sikap hormat dan rendah hati Bassam Kasuba, bahkan di tengah-tengah jabatan pentingnya sebagai Bupati, telah menyentuh banyak hati dan menginspirasi orang di sekitarnya.
Beberapa kali tertangkap kamera, Bassam Kasuba terlihat menyalami dan mencium tangan orang-orang tua yang ditemuinya, termasuk tokoh-tokoh agama dan ASN senior. Ini bukan sekadar tindakan sopan, tetapi mencerminkan nilai-nilai luhur yang ia pegang teguh—sebuah penghormatan yang tulus kepada mereka yang lebih tua dan berpengalaman.
Banyak yang mengagumi sikap ini, melihatnya sebagai bentuk penghormatan yang tulus meskipun dirinya adalah seorang pemimpin daerah yang dihormati banyak orang.
Sikap rendah hati Bassam Kasuba juga terlihat jelas ketika ia menyalami dan mencium tangan mantan Gubernur Maluku Utara, Hi Taib Armain. Foto-foto yang diambil dalam momen tersebut menjadi viral di media sosial, mencerminkan betapa publik menghargai perilaku yang menunjukkan rasa hormat terhadap pemimpin terdahulu.
Menurut seorang fotografer yang menyaksikan momen itu, Bassam sempat mendengar wejangan dari Hi Taib Armain mengenai pentingnya kepemimpinan yang bijak dan berkelanjutan.
Mantan gubernur tersebut memuji Bassam Kasuba atas kebesaran hatinya untuk melanjutkan program-program yang dirintis oleh pemimpin sebelumnya, termasuk program yang dirancang oleh mendiang Bupati Hi Usman Sidik. Butuh seseorang dengan jiwa yang besar dan berintegritas untuk mampu melakukan hal tersebut—melanjutkan warisan dari pemimpin sebelumnya demi kemajuan daerah.
Jikalau saja program mendian Bupati seperti Jalan Makian tidak di lanjutkan bole-bole saja karna itu kewenagan Kepala Daerah namun kesbesaran hati Bassam untuk lebih memilih melanjutkan meskipun medapat penolakan dari pendukunya itu merupakan sikap seorang pemimpin sejati.
Dalam dunia politik yang sering kali dipenuhi dengan intrik dan kepentingan pribadi, Bassam Kasuba muncul sebagai pemimpin yang berbeda. Sikapnya yang penuh hormat, integritas yang kuat, dan kemampuan untuk menempatkan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi atau politik, menjadikannya sosok pemimpin yang patut diteladani.
Ia tidak hanya memimpin dengan otoritas, tetapi juga dengan hati yang penuh kasih, menunjukkan bahwa seorang pemimpin yang baik adalah mereka yang bisa merangkul semua orang dengan kesantunan dan kebijaksanaan.
Sikap ini adalah contoh luar biasa dari bagaimana kepemimpinan yang berbasis moral dan etika dapat menciptakan dampak positif yang mendalam pada masyarakat dan menginspirasi generasi mendatang untuk menempatkan nilai-nilai kemanusiaan di atas segalanya. (Hs)
Komentar