oleh

Kowehe, Tradisi Dan Budaya, Masyarakat di Desa Liaro Halsel

HALSEL : MEDIAMALUT.ID – Ditengah kemajuan teknologi dan metode modern dalam menangkap ikan, ada yang unik di kalangan masyarakat desa Liaro Kecamatan Bacan Timur Selatan Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. Dimana, masyarakat setempat masih mempertahankan tradisi dan budaya mereka dalam menangkap ikan dengan menggunakan racun tradisional yang diperoleh atau dibuat dari kulit kayu dan akar tumbuhan liar. Rabu, 24 Mei 2023

Seiring dengan kemajuan zaman, banyak Nelayan beralih ke metode modern menggunakan jaring, pancing, atau peralatan canggih lainnya. Namun, di desa Liaro, tradisi menangkap ikan dengan racun yang diwariskan dari generasi ke generasi masih tetap dijaga. Metode ini dianggap sebagai bagian penting dari identitas budaya dan kehidupan masyarakat setempat.

Dalam proses menangkap ikan dengan racun tradisional, Masyarakat dan nelayan desa Liaro menggunakan bahan-bahan alami yang tersedia di sekitar mereka. Racun yang digunakan terbuat dari akar dan daun tanaman tertentu yang diolah secara khusus. Setelah racun dipersiapkan, nelayan meneteskan campuran tersebut ke dalam air di sepanjang aliran tepi pantai datapu. Racun tersebut meresap ke dalam air dan membuat ikan menjadi lemah, sehingga nelayan dengan mudah dapat menangkapnya.

Menurut Irwan, seorang nelayan berpengalaman di desa itu, penggunaan racun tradisional ini adalah keahlian yang harus dipelajari dengan cermat.

“Kami mengerti bahwa racun ini dapat berbahaya jika tidak digunakan dengan benar. Kami menghormati tradisi kami dan menganggapnya sebagai harta karun budaya yang harus dilestarikan,” kata dia

Meskipun beberapa orang mungkin mempertanyakan keamanan dan keberlanjutan penggunaan racun tradisional ini, masyarakat desa Liaro telah menjaga praktik ini dengan bijaksana. Mereka memahami batas-batas penggunaan dan memastikan bahwa ekosistem Laut tetap terjaga.

Ketua Dewan Adat desa Liaro, dalam kesempatannya juga mengatakan bahwa, penggunaan racun tradisional untuk menangkap ikan di desa Liaro dapat dipandang sebagai bentuk keberlanjutan dan pelestarian budaya lokal.

“Ini adalah contoh bagaimana masyarakat pedesaan dapat memadukan warisan tradisional mereka dengan kebutuhan sehari-hari. Penting bagi kita untuk menghargai dan menghormati keberagamaan budaya dan praktik yang berbeda di seluruh Indonesia,” jelasnya

Pemerintah setempat juga mendukung pelestarian tradisi ini dan berkomitmen untuk menjaga keberlangsungan ekosistem Laut yang menjadi sumber mata pencaharian utama masyarakat desa Liaro.

Dengan menjaga tradisi dan budaya mereka yang unik, masyarakat desa Liaro telah membuktikan bahwa modernisasi tidak selalu berarti mengabaikan akar budaya. Mereka menunjukkan bahwa keberlanjutan dengan menjaga tradisi dan budaya mereka yang unik, masyarakat desa Liaro telah membuktikan bahwa modernisasi tidak selalu berarti mengabaikan akar budaya. Mereka menunjukkan bahwa keberlanjutan
budaya dan keberlanjutan lingkungan dapat berjalan beriringan.

Dalam upaya untuk menjaga ekosistem Laut yang menjadi sumber mata pencaharian utama mereka, pemerintah setempat telah meluncurkan berbagai program pelestarian dan pengelolaan yang berkelanjutan. Salah satu langkah yang diambil adalah pendirian taman laut di sekitar wilayah desa Liaro. Taman laut ini bertujuan untuk melindungi keanekaragaman hayati bawah air dan mengatur aktivitas manusia yang dilakukan di laut.

Selain itu, pemerintah setempat juga bekerja sama dengan masyarakat desa Liaro untuk mengembangkan sistem penangkapan ikan yang berkelanjutan. Mereka memperkenalkan metode penangkapan ikan yang ramah lingkungan, seperti penggunaan jaring yang lebih selektif untuk menghindari penangkapan ikan yang belum dewasa atau spesies yang dilindungi.

Masyarakat desa Liaro juga berperan aktif dalam menjaga dan melestarikan tradisi mereka. Mereka mengadakan acara budaya setiap tahun sekali, untuk memperkenalkan keunikan budaya mereka

Dukungan pemerintah dan komitmen masyarakat desa Liaro dalam menjaga tradisi, budaya, dan keberlanjutan lingkungan telah membuahkan hasil yang positif. Desa ini semakin dikenal sebagai contoh sukses dalam pelestarian budaya lokal dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Melalui kerjasama yang erat antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya, desa Liaro menjadi contoh inspirited bagi daerah lain yang ingin memadukan kemajuan modern dengan keberlanjutan budaya dan lingkungan. (WD)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed