oleh

Wao Komunitas England Skuat Malut Buat Dialog Soal Sampa Dan Air Bersih

TERNATE, KAIDAH MALUT – Komunitas England Squad Maluku Utara di Kota Ternate menggelar dialog terbuka, bersama Pemerintah Kota Ternate.

Dialog berlangsung di Kedai Kopi Sabeba, Kelurahan Takoma, Ternate Tengah, Maluku Utara, Jumat, 07 April 2023.

Dengan mengusung tema “Polemik Sampah dan Air Bersih di Kota Ternate”, diskusi umum itu menghadirkan tiga pemateri. Di antaranya Kepala Bappelitbangda Kota Ternate Rizal Marsaoly, Plt Dirut PAM Ake Gaale Muhammad Syafei dan Kabid PPKL DLH Syarif Tjan.

Komunitas ini adalah kumpulan fans fanatik timnas Inggris, yang terbentuk sejak piala dunia 2022 lalu, yang dinahkodai oleh Ratika David dan Sekretaris Yunita Kadir.

Acara yang dipandu oleh Ikram Salim itu, membahas sejumlah persoalan air bersih dan penanganan sampah, yang selama ini terjadi di Kota Ternate.

Rizal memaparkan, dua isu tersebut merupakan hal penting didiskusikan mengingat persoalan tersebut, bukan hanya pekerjaan pemerintah tetapi membutuhkan kolaborasi, bersama stakeholder dan seluruh lapisan masyarakat.

Rizal juga menyebutkan, bahwa sejak tahun 2012 lalu polemik ini tidak bisa terselesaikan, sehingga di era kepemimpinan Tauhid Soleman dan Jasri Usman inilah, terus digalakan untuk mencapai target.

Bahkan, kedua isu krusial itu berani dimasukkan dalam 14 program prioritas dan 8 visi misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ternate saat ini.

“Penanganan sampah di Ternate tidak serta merta hanya pemerintah, namun ini menjadi tanggung jawab kita bersama, sehingga apa yang menjadi visi misi Wali Kota Ternate bisa diwujudkan,” kata Rizal.

Perlu diketahui, bahwa Pemkot Ternate telah menggelontorkan miliaran rupiah untuk menangani sampah.

Sebanyak 50 unit armada pengangkut sampah jenis motor viar pun, telah dibagikan di 3 kecamatan di Kota Ternate.

Pemkot mengadakan puluhan viar itu melalui APBD Kota Ternate tahun 2022 sebesar Rp2,5 miliar.

Tak hanya itu, ada puluhan kelurahan mendapat bantuan dana, untuk membangun sampah tematik dengan anggaran sebesar Rp40 juta masing-masing kelurahan.

“Pemkot juga memberikan upah bagi operator viar dan lurah sebesar Rp1,5 juta per orang. Jadi kami juga berharap ini menjadi solusi, untuk meminimalisir membludaknya sampah-sampah rumah tangga, yang sering terlewatkan oleh truk pengangukut sampah,” terangnya.

Sementara itu, Syarif Tjan menambahkan, sejauh ini DLH terus berupaya dalam menangani sampah di Kota Ternate.

“Beberapa waktu lalu saya dan Pak Kaban bersama teman-teman lainnya ke Kota Malang. Di sana kami melakukan studi tiru dan melihat cara pemerintah di sana menangani sampah-sampah,” jelas Syarif.

“Di Kota Malang, sampah menjadi bernilai ekonomi, dan ini pun sudah gencar dilakukan oleh Ibu Wali Kota Ternate, dengan adanya Bank Sampah,” tuturnya.

Senada dengan kedua pemateri, Plt Dirut PAM Ake Gaale Muhammad Syafei juga menegaskan, bahwa persoalan sampah dan air adalah dua hal yang sangat sensitif di Ternate.

Menurut Syafei yang juga Kadisperkimtan Kota Ternate itu, pihaknya perlu memperbaiki banyak hal, terutama soal pelayanan terhadap pelanggan atau masyarakat.

“Kita tentu tidak akan tinggal diam, karena air bersih merupakan kebutuhan manusia dalam aktivitas sehari-hari. Untuk itu pihak kami juga akan meningkatkan pelayanan lebih maksimal bagi pelanggan,” tegasnya. (*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed