oleh

50 Ton BBM Pertalite & Pertamax Ludes dalam Lima Hari, Pengawas APMS Kaget ?

HALSEL – MEDIAMALUT.ID Warga mengeluhkan Agen Premium, Minyak dan Solar (APMS) di Desa Guruapin Kec. Kayoa, Hal ini dikarenakan APMS sering di temukan stok bahan bakar minyak (BBM) cepat habis dalam waktu singkat.

Hingga warga masyarakat menilai pihak APMS lebih memprioritaskan melayani pengecer demi mengejar keuntungan lebih cepat, dibandingkan melayani masyarakat yang notabene berkendaraan roda dua dan empat.

Pendistribusian BBM yang baru-baru saja masuk ke APMS pada senin 14/03/22, dengan jumlah sebesar 50 ton, diantaranya pertamax 30 ton dan pertalite 20 ton, ludes dalam lima hari saja.

Sebagaimana Keterangan salah seorang warga Desa Guruapin pada (20/03/2022) yang enggan disebut namanya, mengungkapkan keluhannya oleh karena APMS di Desa Guruapin lebih mengedepankan Pengencer dari pada masyarakat yang notabene memiliki kendaraan.

“Jujur kami sangat kecewa pendistribusian BBM oleh APMS di Desa Guruapin, karena lebih mendahulukan pengecer di banding masyarakat yang memilik kendaraan roda dua dan roda empat. Seharusnya APMS  tidak melakukan hal demikian, sebab tujuannya untuk masyarakat,”Ujarnya.

Tambahnya “pihak APMS seharusnya membatasi pengecer yang membeli dengan jumlah besar, sebab pengecer penjualannya sering di luar dari Kecamatan Kayoa, agar supaya masyarakat juga bisa menikmati BBM yang ada, bukan BBM sepenuhnya ke Pengencer” Kesalnya.

Mendapat keluhan masyarakat, mediamalut.id  mengkonfirmasi Via Telepon.  Wahyu pengelolah APMS di Desa Guruapin,  Iya menuturkan permohonan maaf, ia mengaku tidak tahu menahu stok BBM 50 ton, dapat ludes dalam waktu lima hari, ia berjanji akan memberikan sanksi pada karyawan atas persoalan ini.

“Saya minta maaf soal kehabisan stok 50 ton BBM jenis pertamax dan pertalite yang sekejap habis, jujur itu tanpa sepengetahuan saya, saya juga kaget saat ada laporan dari warga, bahkan saya juga sempat dimarahi sama bapak saya, untuk sementara saat ini saya ada di Kota Ternate, tapi saat laporan masuk saya langsung menelpon karyawan menegur dan memarahi soal masalah yang ada. Sudah dua kali saya menegur maka saya pastikan jika kedapatan laporan terjadi hal yang sama seperti ini, maka teguran ketiga saya akan ganti (pecat) karyawan yang ada, dan sekali lagi kami dari pihak APMS minta maaf sebesar-besarnya terkait keresahan warga Desa Guruapin saat ini”. Ungkap Wahyu.

Beberapa warga masyarakat dalam pantauan media berharap kepada pihak APMS agar tidak menjual BBM ke pengecer dengan jumlah besar, jika tidak memiliki surat izin resmi usaha, atau surat rekomendasi dari pemeritah. Sekaligus warga meminta kepada pemerintah kecamatan dan pemerintah desa maupun pihak kepolisan agar dapat melakukan pemantauan saat pendistribusian BBM di lokasi APMS Desa Guruapin. (jsg)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed